Selasa, 19 Maret 2013

Mereka dan Matematika


Posted by zaky on Sep 4, '08 9:58 AM for everyone
Saya lupa pernah menulis tentang ini. Tulisan ini tidak sengaja saya temukan di blog orang lain. Beberapa waktu setelah tulisan ini terbit, ada tanggapan dari beberapa pakar matematika, yang menurut saya, salah memahami pikiran saya tentang matematika. Tulisan ini saya buat waktu Jusuf Kalla dan Bambang Sudibyo (Mendiknas) menerapkan kebijakan yang membuat ribuan anak SMA tidak lulus sekolah, karena nilai matematikanya dianggap buruk. Inti tulisan saya sebenarnya ada di paragraf terakhir, di mana saya mengutip ucapan seorang guru besar matematika dari Universitas Pendidikan Indonesia.
 
ADALAH Prathap Suthan, yang memegang jabatan sebagai National Creative Director, dari perusahaan advertising dunia: Grey Worldwide. Dia ber­tanya kepada dirinya, dan mungkin juga kepada pembaca situs The India Times (http://timesofindia.indiatimes.com/articleshow/1510362.cms), apa pentingnya rumus matematika yang rumit bagi kehidupannya dan bagi kehidupan orang-orang yang tidak suka matematika?
Dengan lantang dia bertanya, apakah Steven Spielberg berutang kepada rumus trigonometri dalam perjalanannya menjadi salah satu figur terpenting di industri film dunia?
Apakah J.K Rowling, pencipta kisah Harry Potter, berhutang kepada kalkulus, karena memiliki kemampuan menuliskan hal-hal imajinatif yang menyihir pembaca di seluruh dunia?

Jumat, 15 Maret 2013

Kang Momon


Posted by zaky on Nov 5, '07 2:47 AM for everyone di multiply
Senyumnya ramah dan terkesan bijak. Dia jago memangkas rambut dan memijat, karena itu dia bekerja sebagai pemangkas rambut. Bersama tiga kawannya di buka praktek di bilangan Simpang Dago. Tempat kerjanya dia beri nama “Sesuai.” Mungkin, karena mereka berempat bisa memangkas sesuai dengan keinginan langganannya.

Sudah lebih dari 12 tahun saya selalu memangkas rambut di tempat Kang Momon. Bukan hanya saya, tapi juga nyaris seluruh teman satu geng saat SMA. Ketika kami sudah lulus SMA, Kang Momon bukan saja tetap menjadi langganan kami, tapi juga menjadi pusat informasi.

Setiap saya datang ke Kang Momon untuk memangkas rambut, dia selalu memberi kabar tentang teman-teman saya yang lain, apakah si A yang sudah menikah, si B yang sudah memiliki anak, atau si C yang sudah bekerja di luar kota. Melalui Kang Momon, saya tidak kehilangan informasi tentang kabar teman-teman lama saya.

Ketika saya bekerja sebagai wartawan Pikiran Rakyat, Kang Momon menjadi pembaca setia saya. Dia selalu mengikuti apa pun yang saya tulis. Berita tentang Bandung, Garut, hingga berita internasional tak pernah dia lewatkan.

Kang Momon bukan hanya seorang pembaca setia dari berita dan artikel yang saya tulis. Dia seorang yang rajin bertanya dan mengajak diskusi tentang isi karya saya. Sambil membabat habis rambut saya, dia selalu bertanya tentang ini dan itu: tentang cerita di balik berita, tentang mengapa suatu berita ditulis seperti ini sementara berita lain ditulis seperti itu.

Selasa, 12 Maret 2013

Kesadaran yang Salah


Posted by zaky on Jan 3, '09 6:34 AM for everyone
Sebelum malam tahun baru kemarin, banyak orang yang bertanya, “Apa resolusi 2009?” Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Saya memiliki terlalu banyak keinginan, sampai tidak bisa membuat skala prioritas. Yang pertama kali ada di kepala saya, adalah melakukan hal-hal yang saya senangi: menulis novel baru (walaupun dua novel yang kemarin belum juga diterbitin..yah mungkin novel itu terlalu jelek untuk diterbitkan), pergi ke bekas kampung Samin untuk research novel baru nanti, bikin album solo, bikin investigative reports yang lebih berkualitas, apply buat Nieman Fellowship, dan terakhir dapetin uang semiliar biar bisa keluar kerja n beli rumah…yang terakhir itu untuk modal menjadi pengangguran banyak duit hehehehe…
Lalu saya berpikir, kenapa saya tidak begitu antusias dengan rencana-rencana? Kenapa tidak ada rencana yang tujuannya menghasilkan duit? Kenapa tidak ada rencana pindah kerja? Kenapa tidak ada rencana punya anak? Kenapa semua rencana yang ada di kepala saya hanya berdasarkan kesenangan saja?
Mungkin…ini hanya kemungkinan… saya jenuh dengan apa yang saya lihat,