Saya lupa pernah menulis tentang
ini. Tulisan ini tidak sengaja saya temukan di blog orang lain. Beberapa waktu
setelah tulisan ini terbit, ada tanggapan dari beberapa pakar matematika, yang
menurut saya, salah memahami pikiran saya tentang matematika. Tulisan ini saya
buat waktu Jusuf Kalla dan Bambang Sudibyo (Mendiknas) menerapkan kebijakan
yang membuat ribuan anak SMA tidak lulus sekolah, karena nilai matematikanya
dianggap buruk. Inti tulisan saya sebenarnya ada di paragraf terakhir, di mana
saya mengutip ucapan seorang guru besar matematika dari Universitas Pendidikan Indonesia .
ADALAH Prathap Suthan, yang memegang jabatan sebagai
National Creative Director, dari perusahaan advertising dunia: Grey Worldwide. Dia bertanya kepada dirinya, dan
mungkin juga kepada pembaca situs The India
Times (http://timesofindia.indiatimes.com/articleshow/1510362.cms), apa pentingnya rumus matematika yang rumit bagi kehidupannya dan bagi
kehidupan orang-orang yang tidak suka matematika?
Dengan lantang dia bertanya, apakah Steven Spielberg
berutang kepada rumus trigonometri dalam perjalanannya menjadi salah satu figur
terpenting di industri film dunia?
Apakah J.K Rowling, pencipta kisah Harry Potter,
berhutang kepada kalkulus, karena memiliki kemampuan menuliskan hal-hal
imajinatif yang menyihir pembaca di seluruh dunia?